Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2013

Pesona Mediterania di Kota Alexandria

Cairo, 2009 Musim panas merupakan waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan. Tanpa berpikir panjang, saya beserta beberapa kawan akhirnya memutuskan untuk menikmati masa-masa setelah ujian ke kota Alexandria. Sebuah kota yang dahulunya menjadi pusat intelektual peradaban Hellenistic dan Romawi Kuno.  Alexandria merupakan kota yang indah, jauh lebih indah dari Kairo. Jika dibandingkan, Kairo merupakan kota yang eksotik dan Alexandria adalah kota yang cantik dengan penataan kota yang lebih rapi tentunya. Udara segar yang menghiasi langit Alexandria menambah daftar panjang kami bahwa kota ini tepat untuk menjadi tujuan perjalanan bagi para traveler. Warna biru toska laut Mediterania yang membentang di tepi utara dan cuaca yang sejuk membuat kota ini lebih terasa seperti nuansa Mediteranian dari pada Timur Tengah. Sungguh indah. Alexandria, atau dalam bahasa Arab al-Iskandariyah merupakan kota terpadat kedua di Mesir setelah Kairo, dengan kepadatan sekitar 3.5 juta pend

Naik Bis Aneh

Berlin, 10 April 2013 Saya tiba-tiba teringat hobi saya beberapa tahun lalu. Yaitu, dengan sengaja menaiki bis dengan tujuan yang saya tidak tau dan tidak mau tau. Aneh kan? Saya juga heran. Dan itu saya lakukan beberapa kali ketika saya merasa suntuk dan ingin menikmati suasana Kairo sendirian. Persis kayak anak ilang (embeeer) * Ceritanya begini. Tepat di belakang asrama saya dulu, yaitu “Madinatul Bu’uts Al- Islamiyah” punya-nya kampus Al-Azhar, terdapat satu halte bis. Biasanya buat tempat nongkrong anak-anak muda Mesir yang lagi fall in love (yaela cinta aja pake jatuh-jatuh segala) hehe. Biasanya hanya ada beberapa bis yang nge- time dengan tujuan yang lumayan jauh meskipun masih dalam kota. Sore itu, ketika senja tak kunjung tenggelam (lah, emang masih siang gimana mo tenggelam non...:D) Saya berniat untuk berpetualang lagi, untuk kesekian kalinya. Saya iseng naik bis 250. Jurusan-nya, saya ga tau. Karena saya naik di mahattoh (halte) pertama, tentu saja bis

Portraits of the Untold (1) : Beda Bangsa Beda Nasib

Seorang wanita tengah baya tiba-tiba menghampiri saya dengan membawa secarik tulisan yang dibungkus dengan sebuah map. Kertasnya nampak lusuh. Warnanya putih berpadu dengan coklat muda, atau bahasa Jawa-nya mangkak . Berbagai model tanda tangan terlampir di kolom-kolom yang sudah disiapkan. Saya dibuat bingung, masa iya ada yang minta bantuan untuk membangun masjid atau menyantuni anak yatim seperti yang biasa saya temukan di kampung halaman (?) Wanita itu terus menyodorkan kertas tersebut. Semakin lama semakin mendesak. Tanpa banyak bicara, dia hanya menunjuk-nunjuk sembari memberi contoh bagaimana mengeluarkan uang dari dompet. Wah , kalau itu seh saya juga bisa. Namun, saya masih terpaku. Diam. Baru beberapa saat kemudian, wanita tersebut mulai bersuara. “Do you speak English?” tanyanya. Saya menjawab, “Iya”. Dengan sangat sigap, wanita itu kemudian bersuara. “Money, money! Do you have some money? I need food”, terangnya. Dan entah kenapa, seketika i

Berburu Barang Gratis Lewat Internet

Masih seputar barang second (duile, hobi bener ame barang bekas)  Baiklah jika dalam catatan sebelumnya saya mengulas barang-barang bekas yang ada di pasar dan gerai-gerai toko, sekarang kita beralih ke dunia maya alias transaksi lewat internet. Pokoknya jalan apapun bakal ditempuh demi mendapatkan barang bekas yang masih bagus hihihihi. Situs ini bernama Kleineanzeigen.ebay.de. Bagi yang tidak mau menghabiskan waktu hanya untuk pergi ke pasar, bisa membuka alamat tersebut dan memilih barang-barang yang akan dibeli atau jual. Ada beberapa kriteria jenis barang di kolom bagian atas kemudian mengisi barang apa yang dibutuhkan dan tinggal search . Ada sebuah kriteria transaksi yang menurut saya aneh. Yaitu bertukar barang atau exchange . Orang Jerman biasa bertukar barang dengan orang lain. Tidak sembarangan, mereka bisa bertukar untuk memakai mobil, moge (motor gede), komputer, handphone atau alat-alat yang lain. Heran kan? Saya aja juga heran hihhihihi. Keperca

Betapa Mengerikan-nya Camp Konsentrasi Nazi

       Saya cukup penasaran dengan kisah pilu peristiwa Holocaust yang telah menghabisi nyawa ribuan orang hanya dalam kurun waktu 5 tahun. Alasan inilah yang mendorong saya untuk melangkahkan kaki ke camp konsentrasi Yahudi di Jerman yang cukup mengerikan. Selain terdapat di Auschwitz Polandia, konsentrasi pembantaian Yahudi juga terdapat di Berlin, tepatnya di Oranienburg sekitar 35 km dari kota Berlin yang biasa di kenal dengan Sachsenhausen atau Saxon’s Houses. Musim panas yang lalu saya berkesempatan untuk melihat langsung sisa-sisa gudang pembunuhan warga Yahudi, juga beberapa tempat pembantaian yang masih berdiri tegak termasuk tiang untuk mengeksekusi para korban. Selain keturunan Yahudi, camp ini juga menjadi tempat terakhir bagi para tahanan politik, pelaku kriminal, penganut komunis dan homosexual. Sachsenhausen Matahari cukup terik ketika saya sampai di Oranienburg. Beruntung ada seorang kawan yang menawarkan tumpangan untuk sampai ke Sachsenhausen.